Mengenal Bahasa Palembang: Kosakata dan Gaya Bicaranya

Saat berkunjung ke Palembang, Anda bukan hanya disambut dengan pempek yang menggoda selera atau pemandangan Jembatan Ampera yang ikonik, tapi juga dialek khas masyarakatnya yang unik dan menyenangkan.
Bahasa Palembang memiliki gaya bicara yang lembut namun tegas, dengan kosakata yang menarik untuk dipelajari. Bagi Anda yang berencana bepergian ke Palembang, mengenal bahasa lokal akan menambah keseruan dalam perjalanan.
Ciri Khas Gaya Bicara Orang Palembang
Salah satu hal yang langsung terasa ketika berbicara dengan orang Palembang adalah gaya bicaranya yang khas. Mereka sering menggunakan akhiran seperti “-kek”, “-nyo”, “-lah”, dan lain-lain dalam percakapan sehari-hari.
Nada bicaranya juga terdengar santai, namun penuh ekspresi. Meskipun terdengar cepat, bahasa ini justru punya irama tersendiri yang membuatnya menyenangkan untuk didengar. Keunikan ini sehingga menjadikannya berbeda dengan bahasa daerah lainnya.
Untuk bisa memberikan sedikit gambaran bagaimana ciri khas atau gaya bahanya, Anda bisa melihat langsung. Atau contohnya, daripada mengatakan “Itu punya saya,” mereka akan bilang, “Itu punyo aku lah.” Simpel, khas, dan tetap mudah dipahami.
Kosakata Populer dalam Bahasa Palembang
Selain memiliki ciri khas yang unik, bahasa ini juga memiliki banyak sekali kosakata populer yang diketahui oleh khalayak umum. Ada banyak kosakata unik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya:
- Dak = Tidak
- Iyo = Iya
- Nian = Sekali
- Apo = Apa
- Nyaman = Enak / Lezat
- Galak = Mau / Ingin
- Galo-galo = Semua
- Katek = Nggak ada / Tidak punya
- Ken = Dengan
Contoh kalimat: “Iyo, aku galak makan pempek itu, nyaman nian rasanyo!”
(Artinya: Iya, aku mau makan pempek itu, enak sekali rasanya!). Meskipun tidak sedang ada di kota ini pastinya kosakata tadi sering di dengar dan mengerti meskipun tidak paham secara keseluruhan.
Perbedaan Dialek Hulu dan Ilir
Bahasa Palembang terbagi menjadi dua dialek utama, yaitu dialek Hulu dan dialek Ilir. Masyarakat di daerah Hulu (pedalaman) biasanya menggunakan bahasa dengan pengaruh yang lebih kental dari bahasa Melayu, sedangkan masyarakat Ilir (wilayah kota) cenderung menggunakan bahasa yang lebih modern dan bercampur dengan Bahasa Indonesia.
Perbedaan ini bisa terlihat dari pilihan kata dan cara pengucapan. Misalnya, kata “saya” bisa jadi “den” di Hulu dan “aku” di Ilir. Meski begitu, keduanya tetap saling dimengerti.
Bahasa daerah bukan hanya alat komunikasi, tapi juga cerminan budaya dan identitas. Menggunakannya berarti turut menjaga warisan budaya agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Banyak komunitas di Palembang yang aktif mengenalkan bahasa ini lewat media sosial, pertunjukan seni, dan bahkan konten edukatif.
Belajar Bahasa Palembang Secara Langsung
Salah satu cara paling mudah yang bisa dilakukan jika ingin mempelajarinya adalah dengan cara datang langsung. Datang langsung ke Palembang bisa mempelajari dengan bergaul bersama masyarakat Palembang.
Bagi Anda yang berkunjung ke Palembang dengan menggunakan layanan travel seperti Rama Tranz Travel, mengenal sedikit bahasa lokal bisa jadi pengalaman yang menyenangkan. Setidaknya, Anda bisa menyapa warga lokal atau sekadar bercanda dengan sopir travel dalam bahasa mereka.
Perjalanan jadi lebih santai dan bebas ribet, karena kami selalu berkomitmen untuk kasih pengalaman perjalanan yang nyaman, aman, dan terpercaya. Segera pesan jadwal perjalanan Anda bersama Kami, dan nikmati pengalaman balik ke kota yang lebih tenang dan menyenangkan! hubungi kami melalui:
📍 Pool: Jl. Salim Batubara, Teluk Betung.
🌐 Website: www.ramatranztravel.com